CRITICAL JOURNAL REVIEW
MESIR KUNO DAN AMERIKA TENGAH
DI
SUSUN OLEH :
RATIH
ANDRIANI (3172121008)
KELAS :
B REGULER
DOSEN PENGAMPU :
IKA
PURNAMA SARI, S.Pd, M.Si
MATA
KULIAH : SEJARAH KEBUDAYAAN (SEMESTER I)
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan tugas critical journal review ini. Di sini saya mengkritik sebuah
jurnal yang berjudul “Mesir Kuno dan Amerika Tengah” yang di tulis oleh Hermanto Drs., MM.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Ibu Ika Purnama
Sari, S.Pd, M.Si sebagai dosen mata kuliah “Sejarah Kebudayaan”.
Saya telah berusaha dengan segenap tenaga
dan pikiran, tetapi karena kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang masih
sangat terbatas maka dengan kerendahan hati saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh sempurna, baik isi, susunan maupun tata
bahasa. walaupun demikian harapan saya tentang tulisan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi yang membaca.
Oleh sebab itu
saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini.
Penulis,
Ratih
Andriani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
A.
Identitas Jurnal................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 2
A. Latar
Belakang................................................................................... 2
B.
Tujuan.................................................................................................. 3
C.
Subjek Penelitian................................................................................ 3
D.
Metode Penelitian................................................................................ 3
BAB II ANALISIS JURNAL..................................................................... 4
A.
Sajian Materi Jurnal I........................................................................ 4
B.
Komentar Jurnal I.............................................................................. 7
C.
Sajian Jurnal II................................................................................... 8
D.
Komentar Jurnal II.......................................................................... 10
BAB III PENUTUP................................................................................... 11
A.
Kesimpulan........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................. 11
A. Identitas
Jurnal
JURNAL
I
Judul : Mesir Kuno dan Amerika Tengah
Jurnal :
Jurnal Sejarah Kebudayaan
Penulis :
Hermanto Drs., MM.
Download : http://ejournal-unisma.net/
Tahun :
2009
Volume dan Halaman :
Vol.1 No.3
Reviewer : Ratih Andriani
ISSN : -
Tanggal : 04 Desember 2017
JURNAL II (PEMBANDING)
Judul : Sejarah Perkembangan Islam di Mesir
Jurnal : Jurnal Sejarah
Judul : Sejarah Perkembangan Islam di Mesir
Jurnal : Jurnal Sejarah
Volume
dan Halaman : Vol.II No.1
Download :
http://journal.uin-alauddin.ac.id
Tahun : 2015
Penulis : Abu Haif
Reviewer : Ratih Andriani
ISSN : -
Tanggal : 04 Desember 2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Mesir memiliki tiga arti yang
berbeda berdasarkan tiga periode waktu. Pada periode awal Mesir, selama
pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagai Kemet yang berarti tanah
hitam. Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah,
yang berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr
yang berarti negara.
Mesir Kuno adalah suatu peradaban
kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan
hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM,
pada masa yang disebut sebagai periode Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup
wilayah Delta Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak Keempat Nil.
Peradaban Mesir Kuno berkembang
selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal
kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara
tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi
awal menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian provinsi
Romawi.
Mesir
mempunyai banyak peradaban, mempunyai banyak kisah-kisah yang mungkin belum
tentu banyak orang mengetahui tentangnya yang dimana peradaban sejak Nabi SAW
hingga masa kini, disini saya selaku penulis akan mencoba untuk mereview
tentang peradaban Mesir.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan critical journal review ini,
selain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sejarah kebudayaan semester satu juga
untuk mengetahui tentang peradaban Mesir kuno dan juga perkembangannya. Jadi
selain kita mengetahui tentang perkembangan negara kita, kita juga harus
mengetahui tentang perkembangan peradaban Mesir.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sebuah peradaban kehidupan
tentang manusia pada masa lalu di Mesir Kuno dan Amerika Tengah.
E. Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan penulis untuk mempermudah pengumpulan data, penulis
menggunakan metode, yaitu metode kepustakaan,
untuk membuat sebuah tulisan ini menjadi lebih akurat jadi penulis
menggunakan metode kepustakaan. Metode kepustakaan itu adalah sebuah studi yang
melengkapi penulisan dengan menggunakan landasan teoritis.
BAB II
ANALISIS JURNAL
RINGKASAN JURNAL :
A.
Sajian
Materi Jurnal I
“MESIR KUNO DAN AMERIKA TENGAH
(Suatu Komparasi Wilayah Peradaban Dunia)”
A).
PERADABAN BANGSA MESIR KUNO
1. Letak
wilayah
Mesir
Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini
terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai
kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut sebagai periode
Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah Delta Nil di utara, hingga Jebel
Barkal di Katarak Keempat Nil.
Peradaban
Mesir Kuno berkembang selama kurang lebih tiga setengah abad Dimulai dengan
unifikasi awal kelompokkelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM,
peradaban ini secara tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran
Romawi awal menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian
provinsi Romawi.
Peradaban
bangsa Mesir sangat mendasarkan pada kesuburan sungai Nil. Bangsa Mesir telah
menetap di lembah Nil dikarenakan melimpahnya air di sungai ini dan karena
mereka bisa mengolah tanah dengan persediaan air yang telah diberikan oleh
sungai yang tidak tergantung kepada musim hujan.
Bentuk sungai Nil yang
sempit dan memanjang di Lembah Nil tidak memungkinkan
unit-tunit kependudukan yang berada disekitar sungai untuk terlalu mengembangkan
wilayahnya. Itulah sebabnya bangsa Mesir lebih memilih untuk membentuk
sebuah peradaban yang terdiri dari
kota-kota kecil dan perkampungan daripada
kota-kota besar. Faktor inilah yang memperkuat dominasi Pharaoh atas masyarakatnya.
Peranan sungai Nil begitu
penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut.
Lembah
sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan
waduk.
Bangsa
Mesir kuno sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan alam dimana mereka hidup.
Keadaan alam Mesir menjaga negara tersebut terhadap serangan dari luar secara
sempurna. Mesir dikelilingi oleh gurun pasir, pegunungan dan lautan disemua
sisi.
Secara
garis besar keadaan pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut.
a. Masa
Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)
Lahirnya
kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir
Hilir.
b. Masa
Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)
Kerajaan
Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan
persatuan dan membangun kembali Mesir.
c. Masa
Kerajaan Mesir Baru (1570 -1075 SM)
Sesudah
diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki jaman kerajaan baru atau jaman imperium.
Disebut jaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah
di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
2. Sistem kepercayaan bangsa Mesir kuno
Agama/kepecayaan dari
bangsa Mesir kuno dibagi ke dalam cabang-cabang, yang paling utama menjadi
agama resmi negara adalah kepercayaan terhadap orang-orang dan adanya kehidupan
setelah kematian. Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada
dewa yang bersifat nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan)
kemudian menjadi Amon Ra. Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk
yaitu tiang batu yang ujungnya runcing.
B). PERADABAN KUNO AMERIKA
1. Letak Kebudayaan Kuno Amerika
Benua Amerika yang
demikian luas pada masa awalnya telah dihuni oleh beragam suku Indian sebagai
penduduk asli. Menurut para ahli arkeologi, suku-suku Indian merupakan migrant
dari Asia rumpun Mongoloid.
Kebudayaan suku- suku
Indian berkembang menjadi peradaban yang
tinggi dicapai oleh bangsa Aztek, Maya dan Inca. Peradaban Aztek berkembang di lembah lembah dan dataran
tinggi Mexico. Peradaban bangsa Maya berkembang di semenanjung Yucatan Mexico,
sedangkan peradaban Inca berkembang di dataran tinggi Peru hingga Bolivia
pegunungan Andes Amerika Selatan.
2. Peradaban Aztek
Bangsa Aztek berasal
dari kelompok sukuToltek (Indian Toltek) yang datang dari sebelah utara
kemudian mendiami dataran tinggi Mexico, dengan ibukota Tenochtilan. Kekuasaan
bangsa Aztek membentang dari bagian Tengah Mexico hingga samudera Pasifik,
dengan koloni-koloni di bagian Amerika Tengah.
Pemerintahan bangsa
Aztek berbentuk imperium yang bersifat sentralistik.
Aspek budaya arsitektur
berkembang maju ditandai dengan berdirnya bangunan-bangunan terbuat dari
susunan batu. Ilmu pengetahuan matematika dan astronomi berkembang pula. Seni
lukis telah dikenal, tulisan hieroglif berupa gambar ditemukan pula berkembang
pada peradaban ini. Pewarisan budaya berupa sejarah, system adat istiadat serta
sastra dilakukan dari mulut ke mulut secara lisan.
Bangsa Aztek memiliki
system perekonomian meliputi perdagangan, pertanian, dan industri sederhana.
Sistem religi bangsa
Aztek bersifat politheis. Pemujaan dilakukan terhadap dewa perang dan dewa
matahari.
3. Peradaban
Maya
Bangsa
Maya membangun peradaban dengan membangun kota-kota, kota tersebut disatukan
dalam system pemerintahan yang dipimpin oleh tokoh politik dan tokoh agama.
Masing-masing kota memiliki otonomi pemerintahan.
Aspek
budaya seni arsitektur sudah maju ditandai oleh berdirnya bangunan-bangunan
batu yang dihiasi oleh tempelan batu berukir dengan jalan-jalan.
Ilmu
pengetahuan matematika, astronomi dan
kesenian berkembang maju. Tulisan belum dikenal namun telah ada angka dari nol
hingga dua puluh yang disebut vigesimal. Kalender atau system penanggalan telah
dikenal.
Sistem
perekonomian berkembang pada sektor pertanian, perdagangan dan kerajinan.
Sistem religi bersifat
politheisme. Ajaran agama, adat istiadat serta sejarah diwariskan dari mulut ke
mulut.
4. Peradaban
Inca
Peradaban
bangsa Inka merupakan peradaban Indian yang paling maju. Inka berarti anak-anak
matahari. Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang
sekarang adalah Negara Peru.
B. Komentar Jurnal I
·
Kelebihan
Kelebihan pada jurnal yang berjudul Mesir Kuno dan
Amerika Tengah yang dituliskan oleh Hermanto Drs., MM. Jadi jurnal ini
menjelaskan tentang peradaban-peradaban yang ada pada Mesir Kuno dan Juga
Amerika Tengah. Jadi menurut saya jurnal ini sangat bagus untuk dibaca karena
penulis banyak menjelaskan tentang Mesir Kuno dan juga Amerika Tengah mulai
dari letak georafis, sistempemerintahan, kepercayaan, dan juga kebudayaanya.
Pada jurnal ini juga penulis mencantumkan Peta tentang Peradaban Aztec dan peta
Mesir Kuno.
·
Kekurangan
Pada
jurnal yang berjudul Mesir Kuno dan Amerika Tengah yang dituliskan oleh
Hermanto Drs., MM memiliki kekurangan, yaitu penulis tidak mencantumkan ISSN,
pada jurnal ini juga tidak diberikan metode tentang penelitian yang dilakukan
oleh penulis jurnal dan juga tidak di berikan kesimpulan tentang penelitan yang
dilakukannya.
C. Sajian
Materi Jurnal II
“Sejarah Perkembangan
Peradaban Islam di Mesir”
A)
Kedatangan
Islam di Mesir
Mesir
adalah salah-satu kawasan yang berada di Afrika Utara. Afrika Utara merupakan daerah
yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Ia menjadi
pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah yang selama berabad-abad berada di
bawah kekuasaan Kristen sekaligus “benteng pertahanan” Islam untuk wilayah
tersebut. Istilah Mesir diambil dari seseorang yang bernama Mishr Ibn Mihsrayim
Ibn Ham Ibn Nuh as. Sejak Rasulullah masih hidup, Mesir sudah menjalin hubungan
baik dengan Rasulullah. Salah satu bukti hal tersebut adalah istrinya sendiri
yang bernama Maria al-Qibthiyah, seorang yang berasal dari Mesir.
Meskipun
hubungan sudah terjalin sejak lama, Mesir baru menjadi kota Islam sejak Umar
menjabat sebagai khalifah yang menggantikan Abu Bakar yang berkuasa sebelumnya.
Mesir dapat ditaklukkan di bawah pimpinan Amr Bin Ash ra. Dalam penaklukan
tersebut, kaum Muslimin tidak memiliki pilihan lain kecuali menaklukkan Mesir
setelah penaklukan Suriah dan Palestina.
Ketika
Mesir jatuh ke tangan kaum Muslimin, Amr Ibn al-Ash menawarkan kepada
penduduknya tiga pilihan, memeluk Islam, membayar jizyah atau berperang. Dengan
tiga pilihan tersebut, mereka memilih berperang yang pada akhirnya mereka kalah
dan harus membayar jizyah.
B)
Perkembangan
Islam di Mesir
Perkembangan
Islam di Mesir tentu tidak terlepas dari peranan para penguasa Islam di Mesir.
Dinasti pertama yang berkuasa di Mesir secara mandiri adalah Dinasti Fatimiyah. Dinasti Fathimiyah
merupakan dinasti yang beraliran Syiah.
Islam
mencapai kejayaannya di Mesir pada masa khalifah yang kelima, Abu Manshur Nizar
al-Aziz (975-996 M.). Dalam pemerintahannya, Dia mampu menyaingi Dinasti
Abbasiyah di Baghdad. Khalifah al-Aziz dikenal
sebagai seorang yang bijaksana dan paling murah hati.
Setelah
al-Aziz wafat, Dia digantikan oleh Abu Ali Manshur al-Hakim (996-1021 M.). Di bawah pemerintahannya, Dinasti Fathimiyah
mulai mengalami masa kemunduran. Pada saat itu, Dia masih berumur 11 tahun.
Masa pemerintahannya ditandai dengan tindakan-tindakan kejam yang menakutkan.
Setelah
al-Hakim meninggal, Dia digantikan oleh al-Zhahir (1021-1035 M.) yang masih
berumur enam belas tahun. Setelah al-Zhahir berkuasa, pemerintahan dinasti ini
makin kacau dan pada akhirnya Shalahuddin al-Ayyubi mengakhiri dinasti ini pada
tahun 1171. Khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah adalah al-Adhid (1160-1171 M.)
Setelah
Shalahuddin berkuasa, Salahuddin tidak menghancurkan Kairo yang dibangun
Fathimiyah. Ia malah melanjutkannya sama antusiasnya. Ia hanya mengubah paham
keagamaan negara dari Syiah menjadi Sunni.
Pada
masa kekuasaan Dinasti Mamluk, banyak hal yang terjadi. Meskipun masyarakat
Islam pada saat itu dalam kondisi ekonomi yang lemah, mereka mampu bertahan
dari serangan Mongol di bawah pimpin Khulagu Khan. Pada masa dinasti ini, prestasi
kaum Muslimin masih tergolong di bawah dibanding pada masa Abbasiyah. Dinasti
ini pula dikenal dengan Dinasti Mamalik. Mamalik adalah jamak dari kata Mamluk
yang berarti budak. Dinasti Mamalik ini memang didirikan oleh kaum budak.
Pada
masa Mamluk berkuasa, banyak hal yang terjadi, di antaranya, pemerintahan
Mamluk berhadil bertahan dari serangan membabi buta bangsa Mongol. Padahal
sebelumnya tidak ada satu dinastipun yang mampu bertahan darinya, termasuk
Abbasiyah di Baghdad.
Akhir
dari pemerintahan Mamluk terjadi pada tahun 1517 M. Pada saat itu, Mamluk dapat
ditaklukkan oleh pemerintahan Turki Utsmani. Hal Ini ditandai dengan terbunuhnya
Sultan Thumanbai.
Pada
masa Turki Utsmani, wilayah Mesir tetap dikuasai oleh keturunan Mamluk. Namun
demikian mereka tunduk kepada pemerintahan Turki Utsmani.
Merasa
terkebelakang disbanding bangsa Eropa, akhirnya Muhammad Ali berupaya
menjadikan Mesir sebagai negara modern, mengikuti kemajuan yang telah dicapai
Eropa. Maka pada masa kekuasaanya terjadilah kebangkitan besar,
industriindustri mulai memasuki negeri itu, sekolah-sekolah tinggi juga
percetakan-percetakan mulai berkembang.
Setelah
revolusi Ahmad Arabi padam, bermunculan pemimpin-pemimpin nasional yang
mengadakan perlawanan terhadap Muhammad Ali.
B. Komentar Jurnal I
·
Kelebihan
Kelebihan pada jurnal yang berjudul Sejarah
Perkembangan Peradaban Islam di Mesir yang di Tuliskan oleh Abu Haif ia
menjelaskan tentang awal kedatangan Islam di Mesir sampai dengan perkembangan
Islam di Mesir. Bila pada jurnal pertama tidak diberikan footnote, pada jurnal
pembanding ini di tuliskan ataupun di cantumkan footnote sehingga membuat
jurnal ini menjadi lebih akurat.
·
Kekurangan
Kekurangan pada jurnal ini yaitu, jurnal ini tidak
memberikan Metode penelitian dan juga tujuan dari penulisan jurnal ini. Penulis
juga tidak mencantumkan ISSN.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mesir merupakan satu-satunnya kebudayaan tertua di
Afrika yang berasal dari tahun 4000 SM. Masyarakat Mesir Kuno percaya pada
banyak Dewa (Polytheisme), diantaranya Dewa Osinis, Dewa Thot, Dewa Anubis,
Dewa Apis, Dewa Ra. Sungai Nil terdapat suatu delta yang luas dan disitulah
terletak kota-kota penting seperti Kairo, Iskandar, Abusir, dan Rosetta. Tidak
heran jika Herodotus menjuluki daerah Mesir sebagai hadiah dari sungai Nil.
B. Saran
Setelah
memahami tentang isi jurnal yang saya review ini, saya berharap para pembaca
bisa memahami perkembangan peradaban Mesir.
Bagi seorang Mahasiswa dalam menjalankan tugasnya
sebagai pelajar, hendaknya mampu mencari landasan materi tentang peradaban
Mesir Kuno dan Amerika Tengah, terutama pada Mahasiswa Jurusan Sejarah.
Bagi masyarakat biasa juga hendaknya mampu
mengetahui keadaan Mesir pada masa lalu (kuno) untuk menambah wawasan dakam
dunia luar.