KONSEP-KONSEP
DASAR PENDEKATAN METODE SERTA TEORI-TEORI DALAM STUDI SOSIAL EKONOMI
DI
SUSUN OLEH :
·
RATIH ANDRIANI
·
YEREMIA SOMURA PASARIBU
KELAS :
B REGULER
DOSEN PENGAMPU : Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kita sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul, “Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Metode Serta Teori-Teori Dalam Studi
Sosial Ekonomi”
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir, semoga dari makalah ini, kita dapat menambah
pengetahuan mengenai Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Metode Serta Teori-Teori
Dalam Studi Sosial Ekonomi.
Penulis,
Kelompok
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
A.
PENGERTIAN
EKONOMI......................................................................... 2
B. PENGERTIAN EKONOMI MENURUT PARA AHLI............................ 2
C. KEGIATAN
EKONOMI.............................................................................. 3
D. KONSEP-KONSEP POKOK ILMU EKONOMI....................................... 5
E. TEORI EKONOMI........................................................................................ 6
BAB
III
PENUTUP................................................................................................................ 9
A. KESIMPULAN.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Ekonomi adalah pengetahuan sosial, berkaitan
dengan perilaku manusia
dan sistem sosial, dimana manusia mengorganisasikan aktivitas-aktivitasnya
dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar (makan atau pangan, pakaian atau
sandang, dan tempat tinggal atau papan), serta pemenuhan kebutuhan nonmateri
(pendidikan, rekreasi, keindahan, spiritual dan sebagainya).
dan sistem sosial, dimana manusia mengorganisasikan aktivitas-aktivitasnya
dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar (makan atau pangan, pakaian atau
sandang, dan tempat tinggal atau papan), serta pemenuhan kebutuhan nonmateri
(pendidikan, rekreasi, keindahan, spiritual dan sebagainya).
Berbagai macam aktivitas dan perilaku manusia
untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya itulah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Perilaku dan aktivitas manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup tersebut tidaklah
sama, tergantung pada situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Karakter kegiatan
ekonomi manusia yang ada di permukaan bumi hanya bersifat kecenderungan,
jadi tidak bersifat permanen. Inilah yang menjadi dasar dalam pengkajian ilmu
ekonomi.
kebutuhan hidupnya itulah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Perilaku dan aktivitas manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup tersebut tidaklah
sama, tergantung pada situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Karakter kegiatan
ekonomi manusia yang ada di permukaan bumi hanya bersifat kecenderungan,
jadi tidak bersifat permanen. Inilah yang menjadi dasar dalam pengkajian ilmu
ekonomi.
Ekonomi secara umum merupakan studi dan latihan
memilih (the study
and exercise of choice). Didalamnya meliputi tingkah laku manusia dalam
memilih barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
and exercise of choice). Didalamnya meliputi tingkah laku manusia dalam
memilih barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbagai macam kebutuhan manusia diwujudkan
dalam bentuk benda
materi (pangan, sandang, papan, dan sebagainya) serta jasa-jasa (perawatan
kesehatan, pendidikan, keamanan, rekreasi, dan sebagainya) yang jumlahnya
terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan manusia harus memilih secara
cerdas dan terampil.
materi (pangan, sandang, papan, dan sebagainya) serta jasa-jasa (perawatan
kesehatan, pendidikan, keamanan, rekreasi, dan sebagainya) yang jumlahnya
terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan manusia harus memilih secara
cerdas dan terampil.
Pada dasarnya semua kegiatan ekonomi mengandung
prinsip efisiensi
atau ekonomis, artinya bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa
yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut dengan
menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah.
atau ekonomis, artinya bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa
yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut dengan
menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”.
Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan,
ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai
kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya
dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain
seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah
terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
B. PENGERTIAN EKONOMI
MENURUT PARA AHLI
1. Adam Smith
Ilmu ekonomi secara sistemtis mempelajari
tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Contohnya : dalam kehidupan sehari
hari manusia membutuhkan listrik untuk kehidupan, namun SDA untuk membangkitkan
listrik merupakan SDA yang terbatas, sehingga dalam mengalokasiakn SDA ini agar
tidak terbuang sia sia diberlakukan perilaku hemat listrik oleh masyarakata,
dengan menggunakan listrik seperlunya saja.
2. Alfred Marshal
Ilmu ekonomi adalah ilmu atau studi yang
mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. Lebih kepada usaha usaha individu
dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari hari. Contohnya :
membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh
pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapat itu.
3. Paul A Samuelson
Ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini
mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka
atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke
berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi. Contohnya : Pertamina
memilih untuk menggunakan Minyak Bumi yang merupakan SDA langka untuk bahan dasar
dari pembuatan berbagai macam komoditi (solar, pertamax, bensin, avtur) untuk digunakan
masyarakat.
4. M. Manulang
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan
dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa)
Contoh : Suatu individu itu dapat memenuhi segala kebutuhannya karena usaha
kerja kerasnya dalam bekerja.
5. Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuha manusia yang tidak
terbatas. Contoh : Minyak alam merupakan SDA yang terbatas tapi dijadikan bahan
baku untuk pembuatan komoditi (solar, bensin, avtur) yang merupakan alat pemuas
kebutuhan yang tidak terbatas, sehingga dibutuhkan studi khusus untuk mengolah
SDA yang terbatas agar mencukupi.
C. KEGIATAN
EKONOMI
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi. Antara ketiga kegiatan itu saling berkaitan satu sama lain.
1. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam
masyarakat baik secara individu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai,
menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen
/ penghasil dengan cara menukarkannya dengan uang mereka. Konsumsi banyak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka,
sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya
keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik
secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai
besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan.
Konsumsi ini dilakukan oleh individu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan
negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa.
Contohnya,
kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan
perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara
keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan
dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat
menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta
hiburan.
2. Kegiatan Produksi.
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah
kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan
jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi
seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang
berasal dari masyarakat atau konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun,
faktor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
3. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi
menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat
arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke
produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa
tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan
barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama
dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi
barang dan jasa banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat
kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam
menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang
kecil, penjual pikulan, dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat
dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat
besar artinya bagi pengembangan perekonomian suatu bangsa.
D. KONSEP-KONSEP
POKOK ILMU EKONOMI
Sementara dapat dikatakan konsep-konsep
pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1. Konsep scarcity
(kelangkaan), yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat
dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya
terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi
manapun.
Scarcity
secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan. Kelangkaan ini menggambarkan
hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki.
Prinsip
kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini
muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi
kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya yang terbatas,
baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip
kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka
suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut
dengan hukum kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk
menggambarkan harga keseimbangan konsumen dan kurva penawaran.
Singkatnya,
Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya
kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”,
itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan
sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, di ikuti juga dengan adanya skala
prioritas dan pilihan.
2. Konsep spesialisasi,
yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan sumber
produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu menghasilkan
jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan.
Contohnya,
perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak
sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu
mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya,
tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
Contohnya, tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3. Konsep system moneter dan transformasi,
yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya
saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang
membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan
tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
4. Konsep kesejahteraan masyarakat, yaitu
konsep keputusan pasar yang dipengaruhi kebijaksanaan atau politik pemerintah
guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5. Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi
mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli
dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang
atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat pasar
input dan pasar output.
E. TEORI EKONOMI
Teori berasal dari kata latin theoria, yang
artinya perenungan. Secara singkat, teori ekonomi artinya hasil dari perenungan
mengenai pemenuhan kebutuhan rumah tangga (hidup). Sejak manusia dilahirkan,
manusia tidak bisa dilepaskan dari teori ekonomi tertentu sekalipun tanpa
disadari. Misalnya, jika seseorang berprofesi sebagai pedagang, maka dia bisa
dikatakan menggunakan teori merkantilisme (perdagangan). Sepanjangan sejarah
manusia, dikenal berbagai macam teori ekonomi yang tumbuh dari kondisi-kondisi
sosial pada masyarakat di zaman tersebut. Semakin maju suatu masyarakat,
teori-teori ekonomi semakin berkembang sejalan dengan perkembangan praktek
ekonomi itu sendiri.
Berikut teori ekonomi mainstream yang dikenal
hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1.
Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Adam Smith, barang memiliki dua jenis
nilai, yakni nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange).
Harga barang ditentukan dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu barang. Jumlah tenaga kerja yang dimaksud tidak hanya diukur
dari berapa lama waktu yang digunakan untuk bekerja. Tetapi juga diukur dari
keterampilan tenaga kerja. Jika Budi menerima upah Rp10.000/hari, sementara
Anton menerima upah Rp5.000/hari, artinya Anton memiliki keterampilan (skill)
yang lebih tinggi.
Perbedaan tenaga kerja yang dicurahkan untuk
menghasilkan barang menciptakan perbedaan harga. Misalnya, waktu yang diperlukan untuk menangkap
satu ekor rusa selama 1 jam, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menangkap
satu ekor berang-berang selama 30 menit, maka harga rusa lebih mahal daripada
berang-berang.
Barang
yang memiliki nilai guna tinggi belum tentu bisa dipertukarkan, contohnya air
laut. Sementara barang yang tidak memiliki nilai guna bisa jadi memiliki nilai
tukar yang tinggi, contohnya intan. Nilai tukar dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu barang untuk memperoleh barang lain, yang berarti nilai tukar
sama dengan harga barang itu sendiri.
2.
Teori Pembagian Kerja
Produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan
dengan pembagian kerja (division of labour). Pembagian kerja mendorong tenaga
kerja untuk mengerjakan bagian terbaik sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Dengan
adanya spesialisasi, seseorang tidak perlu menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan secara sendiri-sendiri, tetapi hanya menghasilkan satu jenis barang
saja yang melimpah (berlebih). Surplus barang dapat diperdagangkan di pasar,
sehingga barang-barang yang bisa dipertukarkan semakin berlimpah.
3.
Teori Akumulasi Kapital
Cara terbaik untuk meningkatkan kekayaan adalah
dengan cara berinvestasi, yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan. Dengan
mesin-mesin dan peralatan yang lebih canggih maka produktivitas akan meningkat.
Jika produktivitas meningkat, maka keuntungan perusahaan juga akan meningkat.
Kemudian, perusahaan dapat memperluas usahanya, menyerap tenaga kerja baru dan
membayar pajak kepada pemerintah.
BAB III
P E N U T U P
P E N U T U P
A.
KESIMPULAN
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan
untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamkan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya
guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan Deny, Perkembangan Materi Ips, Anugrah
Press: Medan, 2016