Rabu, 04 April 2018

TUGAS RUTIN PENGEMBANGAN MATERI IPS: KONSEP-KONSEP DASAR PENDEKATAN METODE SERTA TEORI-TEORI DALAM STUDI SOSIAL EKONOMI

KONSEP-KONSEP DASAR PENDEKATAN METODE SERTA TEORI-TEORI DALAM STUDI SOSIAL EKONOMI




DI SUSUN OLEH :
·        RATIH ANDRIANI
·        YEREMIA SOMURA PASARIBU
KELAS : B REGULER
DOSEN PENGAMPU : Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017







KATA PENGANTAR
        Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul, “Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Metode Serta Teori-Teori Dalam Studi Sosial Ekonomi”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga dari makalah ini, kita dapat menambah pengetahuan mengenai Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Metode Serta Teori-Teori Dalam Studi Sosial Ekonomi.
                                                                                                                                    Penulis,
                                                                                                Kelompok 3





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.  Latar Belakang............................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
A.  PENGERTIAN EKONOMI......................................................................... 2
B.  PENGERTIAN EKONOMI MENURUT PARA AHLI............................ 2
C.  KEGIATAN EKONOMI.............................................................................. 3
D.  KONSEP-KONSEP POKOK ILMU EKONOMI....................................... 5
E.  TEORI EKONOMI........................................................................................ 6
BAB III
PENUTUP................................................................................................................ 9
A.  KESIMPULAN.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10







BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Ekonomi adalah pengetahuan sosial, berkaitan dengan perilaku manusia
dan sistem sosial, dimana manusia mengorganisasikan aktivitas-aktivitasnya
dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar (makan atau pangan, pakaian atau
sandang, dan tempat tinggal atau papan), serta pemenuhan kebutuhan nonmateri
(pendidikan, rekreasi, keindahan, spiritual dan sebagainya).
Berbagai macam aktivitas dan perilaku manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya itulah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Perilaku dan aktivitas manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup tersebut tidaklah
sama, tergantung pada situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Karakter kegiatan
ekonomi manusia yang ada di permukaan bumi hanya bersifat kecenderungan,
jadi tidak bersifat permanen. Inilah yang menjadi dasar dalam pengkajian ilmu
ekonomi.
Ekonomi secara umum merupakan studi dan latihan memilih (the study
and exercise of choice). Didalamnya meliputi tingkah laku manusia dalam
memilih barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbagai macam kebutuhan manusia diwujudkan dalam bentuk benda
materi (pangan, sandang, papan, dan sebagainya) serta jasa-jasa (perawatan
kesehatan, pendidikan, keamanan, rekreasi, dan sebagainya) yang jumlahnya
terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan manusia harus memilih secara
cerdas dan terampil.
Pada dasarnya semua kegiatan ekonomi mengandung prinsip efisiensi
atau ekonomis, artinya bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa
yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut dengan
menggunakan atau mengeluarkan biaya paling rendah.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

B.      PENGERTIAN EKONOMI MENURUT PARA AHLI
1.       Adam Smith
Ilmu ekonomi secara sistemtis  mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Contohnya : dalam kehidupan sehari hari manusia membutuhkan listrik untuk kehidupan, namun SDA untuk membangkitkan listrik merupakan SDA yang terbatas, sehingga dalam mengalokasiakn SDA ini agar tidak terbuang sia sia diberlakukan perilaku hemat listrik oleh masyarakata, dengan menggunakan listrik seperlunya saja.
2.       Alfred Marshal
Ilmu ekonomi adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. Lebih kepada usaha usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari hari.  Contohnya : membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapat itu.
3.       Paul A Samuelson
Ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi. Contohnya : Pertamina memilih untuk menggunakan Minyak Bumi yang merupakan SDA langka untuk bahan dasar dari pembuatan berbagai macam komoditi (solar, pertamax, bensin, avtur) untuk digunakan masyarakat.
4.       M. Manulang
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa) Contoh : Suatu individu itu dapat memenuhi segala kebutuhannya karena usaha kerja kerasnya dalam bekerja.
5.       Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuha manusia yang tidak terbatas. Contoh : Minyak alam merupakan SDA yang terbatas tapi dijadikan bahan baku untuk pembuatan komoditi (solar, bensin, avtur) yang merupakan alat pemuas kebutuhan yang tidak terbatas, sehingga dibutuhkan studi khusus untuk mengolah SDA yang terbatas agar mencukupi.
                                                                            
C.      KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga kegiatan itu saling berkaitan satu sama lain.
1.       Kegiatan Konsumsi
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara individu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan cara menukarkannya dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Konsumsi ini dilakukan oleh individu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa.
Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta hiburan.
2.       Kegiatan Produksi.       
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun, faktor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
3.       Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan, dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinya bagi pengembangan perekonomian suatu bangsa.
                                                                                 
D.        KONSEP-KONSEP POKOK ILMU EKONOMI
Sementara dapat dikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1.       Konsep scarcity (kelangkaan), yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun.
Scarcity secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan. Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki.
Prinsip kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hukum kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga keseimbangan konsumen dan kurva penawaran.
Singkatnya, Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, di ikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan.
2.       Konsep spesialisasi, yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan.
Contohnya, perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
Contohnya, tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3.       Konsep system moneter dan transformasi, yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
4.       Konsep kesejahteraan masyarakat, yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5.       Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output.

E.      TEORI EKONOMI
Teori berasal dari kata latin theoria, yang artinya perenungan. Secara singkat, teori ekonomi artinya hasil dari perenungan mengenai pemenuhan kebutuhan rumah tangga (hidup). Sejak manusia dilahirkan, manusia tidak bisa dilepaskan dari teori ekonomi tertentu sekalipun tanpa disadari. Misalnya, jika seseorang berprofesi sebagai pedagang, maka dia bisa dikatakan menggunakan teori merkantilisme (perdagangan). Sepanjangan sejarah manusia, dikenal berbagai macam teori ekonomi yang tumbuh dari kondisi-kondisi sosial pada masyarakat di zaman tersebut. Semakin maju suatu masyarakat, teori-teori ekonomi semakin berkembang sejalan dengan perkembangan praktek ekonomi itu sendiri.
Berikut teori ekonomi mainstream yang dikenal hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1.             Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Adam Smith, barang memiliki dua jenis nilai, yakni nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Harga barang ditentukan dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu barang. Jumlah tenaga kerja yang dimaksud tidak hanya diukur dari berapa lama waktu yang digunakan untuk bekerja. Tetapi juga diukur dari keterampilan tenaga kerja. Jika Budi menerima upah Rp10.000/hari, sementara Anton menerima upah Rp5.000/hari, artinya Anton memiliki keterampilan (skill) yang lebih tinggi.
Perbedaan tenaga kerja yang dicurahkan untuk menghasilkan barang menciptakan perbedaan harga. Misalnya, waktu yang diperlukan untuk menangkap satu ekor rusa selama 1 jam, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menangkap satu ekor berang-berang selama 30 menit, maka harga rusa lebih mahal daripada berang-berang.
Barang yang memiliki nilai guna tinggi belum tentu bisa dipertukarkan, contohnya air laut. Sementara barang yang tidak memiliki nilai guna bisa jadi memiliki nilai tukar yang tinggi, contohnya intan. Nilai tukar dapat diartikan sebagai kemampuan suatu barang untuk memperoleh barang lain, yang berarti nilai tukar sama dengan harga barang itu sendiri.
2.             Teori Pembagian Kerja
Produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan pembagian kerja (division of labour). Pembagian kerja mendorong tenaga kerja untuk mengerjakan bagian terbaik sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Dengan adanya spesialisasi, seseorang tidak perlu menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri, tetapi hanya menghasilkan satu jenis barang saja yang melimpah (berlebih). Surplus barang dapat diperdagangkan di pasar, sehingga barang-barang yang bisa dipertukarkan semakin berlimpah.

3.             Teori Akumulasi Kapital
Cara terbaik untuk meningkatkan kekayaan adalah dengan cara berinvestasi, yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan. Dengan mesin-mesin dan peralatan yang lebih canggih maka produktivitas akan meningkat. Jika produktivitas meningkat, maka keuntungan perusahaan juga akan meningkat. Kemudian, perusahaan dapat memperluas usahanya, menyerap tenaga kerja baru dan membayar pajak kepada pemerintah.




BAB III
P E N U T U P
A.           KESIMPULAN
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamkan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.



DAFTAR PUSTAKA
Setiawan Deny, Perkembangan Materi Ips, Anugrah Press: Medan, 2016






Tidak ada komentar: